Hari Jumat disekolah itu serasa begitu singkat, ya mungkin
karena memang hari jumat adalah hari dimana kita pulang pukul 11.15 yg membuat
terasa singkat. Begitu bel tanda pulang sekolah berbunyi, langsung saya capcus
ke parkiran untuk sesegera mungkin meninggalkan ruang yang mempunyai dua fungsi
tersebut yaitu sebagai parkiran dan sebagai aula, ya... sekolah saya memang
terkenal dengan kesempitannya yang absolut, sampai sampai parkiran pun sering
disulap jadi aula krn keterbatasan tempat, ya..tapi itulah yang membuat sekolah
saya unik, disamping tempatnya yang sempit tak kalah juga aroma therapy khas
dari TPS(Tempat Pembuangan Sampah) yang berlokasi didepan sekolah persis, dan
hanya di sekolah ini saja halaman dijadikan ajang menjemur ayam peliharaan sang
penjaga sekolah, dan sepertinya dengan tulisan ini, saya malah lebih terlihat
menjelek jelekan sekolah saya drpd menceritakan keunikannya.
ditempat yang katanya indah itu terlihat buram dan kelabu...hambar.! namun disini, ditempat aku berdiri yang katanya suram dan penuh kesendirian adalah tempat dimana sekarang engkau berada :)
Selasa, 31 Januari 2012
Minggu, 22 Januari 2012
Part 2 :From Hero To Zero !
Dua
hari telah berlalu semenjak pertempuran Westdoom, begitulah orang-orang menjuluki
pertempuran batalyon yang dipimpin oleh Rekia tersebut dengan Zentar.
"Tidak Chev, saya yakin itu kekuatan Ultimer" ungkap Rekia tegas.
"Bukankah kau tahu sendiri bahwa hal tersebut tak mungkin terjadi,
ketahuilah dan sadarlah bahwa kau telah gagal. Jangan kau menambah permasalahan
yg telah kau buat dengan mengarang cerita yang mustahil " sahut Chev.
"Ya mungkin pengalaman anda dipertempuran jauh lebih banyak dibandingkan
saya, disamping anda adalah Pimpinan Detrous, anda juga salah satu dari 5
Lenchester, jd mungkin anda tau semua seluk beluk tentang Gees, shg saya pun
memaklumi jikalau anda tidak mempercayai apa yg saya katakan td, tp ketahuilah
apa yang saya katakan tadi adalah benar " kata Rekia. Sesaat semua
terdiam, termasuk kesebelas komandan Detrous yg berkumpul di Aula istana
Vihara, ibukota kerajaan Detrous.
Tentang ADMIN
pandu : story
fansen : ilustrator
dhanes : editor
depan kompi, Kamar, Jogjakarta , 19:31, 31 Januari 2013
fansen : ilustrator
dhanes : editor
depan kompi, Kamar, Jogjakarta , 19:31, 31 Januari 2013
Contact
saiapandu@gmail.com
Facebook: Nanda Pandu
Twitter: @delpandu10
Facebook: Nanda Pandu
Twitter: @delpandu10
Facebook: Vincentius Fanestel Donu Fansen
Facebook: Ardhya Dhaneswara
Dilihat, Diraba, Dimassa
Pagi
itu terasa malas sekali untuk beranjak dr tempat tidur, ya sebenarnya bukan
hanya pagi itu saja, pagi-pagi yang lain pun demikian. Tidak sesuai dengan
lirik lagu "Bangun Tidur" ketika masih TK dulu yang seharusnya bangun
tidur keterus mandi namun diganti dengan bangun tidur kuterus update status
BBM, FB, dan Twitter. " selamat pagi all, awali hari dengan senyuman
" begitulah kira kira bunyi update status saya. Ya...terasa tidak singkron
dengan apa yang saya tuliskan dijejaring sosial tersebut, bukannya awali hari
dengan senyuman melainkan awali hari dengan mengomel gak jelas akibat berebut
kamar mandi dengan kakak yang ternyata juga sama-sama terburu untuk
sekolah/kampus.
Part 1 : Berlari Dibawah Matahari Tengah Malam
“Komandan Rekia anda harus lari sekarang juga..” kata seorang
berbaju zirah yang sudah terlanjur pedang menancap di dadanya. “Bagaimana
mungkin aku meninggalkan begitu saja seluruh pasukan yg selama ini telah
mengabdi kepada Detrous” sahut salah seorang yg disebut komandan itu. “Ingatlah
komandan..bagaimanapun juga anda harus kembali dengan selamat untuk mengatakan
kebenaran kepada dunia luar tentang kelicikan Zentar”. Terlihat kembali semacam
sinar berwarna kuning terang seperti matahari dilangit malam itu. Dan
terulanglah kembali dalam cahaya tersebut keluar cahaya cahaya lain yg lebih
kecil dan berterbangan untuk mencuri jiwa seluruh pasukan berlukiskan Naga
merah pada baju zirahnya.
Langganan:
Postingan (Atom)